Kamis, 02 Oktober 2008

Jangan Menangkan Syetan Di Hari Fitri!

Dalam ajaran Islam yang mulia ini, sebenar apapun kita bergembira, tetap kita tak boleh berlebihan hingga melupakan ajaran Islam itu sendiri.

Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar. Laa ilaa ha illAllaahuallahu akbar. Allaahu Akbar Walillaahilhamd.

Gema takbir seolah sudah hadir di sini. Kemeriahan Lebaran sudah terasa. Anak-anak kecil sibuk memajang baju lebaran mereka agar tak lupa nanti memakainya.
Muslimin layak bergembira kelak sebab bulan penuh ujian kesabaran dari Allah (mudah-mudahan) telah dilalui dengan sukses. Orang beriman yang telah sebulan berpuasa di siang hari, berdiri menegakkan sholat tambahan di malam hari, dan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an sepanjang hari, maka mereka ini layak disebut sebagai orang-orang yang menang.

Menurut sunnah Nabi Saw memang di kedua hari Raya (Iedl Fitri dan Iedl Adha) dianjurkan untuk memperlihatkan kegembiraan, bahkan diperbolehkan menonton permainan untuk memeriahkan hari Raya. Itu sebabnya pula pada hari raya dilarang berpuasa. Berpuasa adalah wujud keprihatinan, sedangkan di hari raya harus memperlihatkan kegembiraan.
Namun dalam ajaran Islam yang mulia ini, sebenar apapun kita bergembira, tetap kita tak boleh berlebihan hingga melupakan ajaran Islam itu sendiri.

Banyak di antara perilaku hasil budaya umat Islam dalam merayakan hari raya kini telah tercampur dengan berbagai penyimpangan yang malah mencederai ajaran Islam.

Coba kita lihat budaya makan berlebihan di hari Raya. Seolah membalas dendam kelaparan selama sebulan, kaum ibu mempersiapkan hidangan hari raya sepenuh ruang makan. Berbagai jenis makanan kecil maupun besar dipaksakan agar para tamu menyantap sepuas-puasnya. Setelah itu, jika kemudian ternyata berlebih, maka makanan penuh gizi tersebut menjadi penghuni tempat sampah. Mubazir. Padahal di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa para pelaku mubazir adalah saudaranya syetan!

Sungguh heran, jika sebulan berpuasa adalah untuk menumbuhkan rasa kebersamaan kita dengan kaum miskin papa yang senantiasa kelaparan, maka satu hari sesudahnya kita segera menghapus rasa tersebut dengan makan dan menyediakan makan secara berlebihan. Bagaikan panas setahun dihapus oleh hujan sehari! Tidak heran jika di negeri yang mayoritas muslim ini, yang juga memiliki banyak jutawan dan orang berada, namun senantiasa setiap tahun jumlah orang miskin bertambah dan jurang pemisah semakin dalam. Rupanya ajaran Ramadhan yang begitu dalam dan mulia segera dihapus secara sitematis oleh budaya rakus, mubazir dan saudaranya syetan.

Masih ada lagi perilaku budaya yang ternyata telah merusak hari fitri kita. Silaturahim, saling berkunjung adalah ajaran Islam. Namun apakah silaturahim dengan kaum kerabat boleh menampilkan perilaku jahiliyah? Memamerkan kemewahan, berjabat tangan dengan yang bukan mahrom, bahkan sampai cium pipi antara pria dan wanita?

Demi tampil prima di hari raya, seluruh anggota keluarga mengenakan baju-baju terbaik. Kalaulah cukup sampai di sini, tak masalah. Tampil ceria di hari raya memang sunnah dalam ajaran Islam. Tapi jika anggaran baju satu orang anak sampai melebihi gaji sebulan sopir kita, maka di sini sudah berlebihan. Baju yang baik tak mesti mewah dan mahal apalagi bermerek. Bahkan baju terbaik konon berwarna putih, sebagaimana kafan yang kita bawa ke liang lahat! Sama sekali bukan yang berlebihan.

Sesudah berbaju mewah, model baju kaum ibu di hari raya-pun kadang bermasalah. Model baju muslimah memang sedang tren, namun modifikasinya sungguh menyesakkan dada. Sesak dada orang beriman yang berusaha menghindar dari aurat bertebaran yang dipertontonkan, dan sesak dada pria bermata jalang yang tak pernah mengerti makna puasa mata! Baju kebaya dengan sulaman berenda membuat kulit mulus pemakainya mengintip dari balik motif yang indah, membuat yang melihatnya ingin melihat sekali lagi dan sekali lagi.

Pada hari raya kaum ibu memastikan memakai semua perhiasannya, termasuk mempertontonkan perhiasannya yang paling berharga yaitu auratnya! La haula walaa quwwata illa biLLah. Syetan tertawa melihat si pemakai dan si penonton dicatat malaikat Atid atas kelakuan mereka.

Kemanakah bekas-bekas wudhu dan tarawih yang setiap malam dilakukan di masjid-masjid? Kemanakah bekas-bekas ’ittikaf dengan tumpahan airmata di atas sejadah? Bukankah saat-saat syahdu tersebut telah membuat kita haru biru memohon petunjuk Allah berkali-kali agar tak tersesat? Namun mengapa ketika sajadah dan Ramadhan sudah jauh kita menjadi lupa menahan diri dari godaan syetan?

Adalah syetan yang menjadi tertuduh di sini. Syetan yang merupakan pengikut Iblis dan turunannya adalah makhluk-makhluk Allah SWT yang memang sudah bertekad bulat menyesatkan kita. Syetan membuat seribu satu tipu daya untuk menyesatkan dan menipu kita. Keburukan dibungkus label seolah kebaikan, sehingga sunnah untuk bergembira di hari raya berubah menjadi pesta pora berlebihan dan penuh kemewahan serta kemubaziran di hari raya. Anjuran memakai baju terbaik di hari raya untuk menunjukkan kegembiraan berubah menjadi ajang jor-joran, pamer perhiasan dan aurat yang sudah jauh dari ajaran Islam.

Syetan tidak langsung mencegah kita dari kebaikan, salah satu tipuannya yang paling efektif adalah membuat orang yang melakukan kebaikan dengan niat baik dibuat berlebih-lebihan sedikit demi sedikit. Jika setiap yang sedikit berubah kita mulai perturutkan, maka lama kelamaan kita terseret jauh dari kebenaran.

Jika saja semua pelajaran Ramadhan tetap terbawa di hati, tak mungkin perilaku berlebihan ini menjadi kebiasaan yang semakin mengikat hati kita. Jika saja pada setiap hari di luar Ramadhan kita selalu teringat pelajaran-pelajaran Ramadhan, maka niscaya di Ramadhan tahun berikutnya kita menjadi semakin mengerti makna ajaran Allah Yang Maha Mulia ini.
Jika saja semua doa dan harapan yang diucapkan di malam-malam Ramadhan menjadi warna harapan dan motivasi kita di luar Ramadhan, maka niscaya kita tak akan lupa diri sama sekali.

Pertanyaannya, apakah kita sudah jujur dengan doa-doa yang kita ucapkan? Apakah benar kita memang memohon petunjuk Allah ketika kita membaca surah Al Fatihah? Lantas mengapa kita lupa aturan Allah justru di hari yang seharusnya kita sudah dinyatakan menang?
Ataukan kita ini hanya boneka hidup yang menjadi obyek permainan syetan yang mana selama sebulan Ramadhan mereka terikat sehingga kita seolah sholeh, kemudian ketika mereka sudah ”terlepas” di hari pertama Syawal maka otomatis kita kembali menjadi pengikut mereka?

Bukankah kita adalah makhluk dengan kemampuan berpikir dan memilih? Kita sama sekali bukan boneka syetan. Maka seharusnya kita tetap menghidupkan Ramadhan di sepanjang tahun-tahun hidup kita setiap harinya.

Renungkanlah ucapan yang disunnahkan di hari Fitri:
Taqobbalallaahu minna wa minkum, kullu aamnin wa antum bi khoir” (Semoga Allah Menerima amal kami dan kalian, semoga sepanjang tahun Anda selalu dalam kebaikan).
Ramadhan adalah perbekalan kita setahun ke depan, jangan menangkan syetan justru di hari Fitri. Allahumma ja’alna minal aa idiin wal faidzin. (Ya Allah jadikanlah kami orang yang kembali dan orang yang menang).
Amin.

Dikutip dari eramuslim.com (Senin, 29 Sep 2008 13:01)

(Siti Aisyah Nurmi)

Rabu, 01 Oktober 2008

ASTAGHFIRULLAH ... HATI-HATI SAUDARAKU!

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Sungguh tak menjamin sekalipun pemerintah telah mengeluarkan larangan untuk mengakses atau memasukkan situs pornografi dan pornoaksi di internet, tetapi malah tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan. Ternyata Masih ada saja.

Salah salah pencet/klik ...bisa-bisa yang keluar malah situs Porno.... Astaghfirullah....

Untuk Friendster juga... walaupun banyak manfaatnya....Tapi masih ada aja mereka yang menjadi anggota FS menampilkan Foto-Foto diri mereka yang tampil seksi bahkan tak layak untuk dipertontonkan... Masya ALLAH....Astaghfirullah...

Sekarang kita harus hati-hati memilih situs atau pun mengetik situs yang ingin kita pilih.

Astaghfirullah.... Ya Allah ampunilah hambamu ini... Kuatlah hamba dan Saudara-saudari hamba untuk menjaga pandangan mata dan pikiran kami dari hal-hal yang engkau Haramkan.... Amin

Sabtu, 27 September 2008

Ramadhan dan Derita Rakyat Palestina

Al-hamdulillah, segala puja dan puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu kembali dengan bulan yang mulia, bulan penuh berkah dan rahmat, bulan Ramadhan, Ramadhan 1429 H.

Malam hari melakukan qiyam ramadhan, siang hari berpuasa, menahan lapar dan haus, sehingga bibir kering, tenggorokan dahaga, badan terasa letih, lelah dan lemah.

Masjid lebih sering dikunjungi dibandingkan bulan-bulan lainnya, al-qur’an menjadi bacaan wajib setiap hari.

Tetapi…

Pernahkah kita mendengar dan memperhatikan kondisi kaum muslimin, umat nabi Muhammad saw di negeri para nabi, negeri Palestina, khususnya di Gaza pada bulan Ramadhan tahun ini?

Mungkin karena kesibukan, masalah Palestina menjadi sesuatu yang terlewatkan dalam memori kita, sehingga penderitaan rakyat Palestina menjadi penderitaan yang terus menghimpit kehidupannya, mereka menjadi merana dan sengsara di tengah kebahagian saudaranya di negeri lainnya.

Saat ini, ada dua penderitaan yang sedang dihadapi rakyat Palestina akibat penjajahan yang dilakukan Zionis Israel.

Pertama, penderitaan karena sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok, makanan yang akan dikonsumsi, susu untuk bayi, serta sulitnya mendapatkan obat-obatan.

Sulitnya mendapatkan makanan, obat-obatan dan susu untuk bayi diakibatkan blokade yang diterapkan penjajah Zionis Israel sudah
berlangsung 2 tahun hingga saat ini.

Sungguh ini merupakan kejahatan kemanusiaan di abad modern yang dipertontonkan secara vulgar kepada masyarakat dunia, khususnya umat Islam.

Apabila blokade yang diberlakukan Zionis Israel terhadap wilayah Gaza terus diterapkan dan masyarakat dunia, khususnya umat Islam diam seribu bahasa, memeluk dengkul, bertopang dagu, tidak ada upaya untuk menolak blokade tersebut, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi tragedi kemanusiaan bagi 1, 5 juta penduduk Gaza.

Kedua, penderitaan karena tidak dapat mengekspresikan nilai-nilai keimanan dalam bentuk beribadah kepada Allah.

Seperti tahun-tahun yang lalu, kaum muslimin di Tepi Barat, khususnya di kota suci Al-Quds, yang berusia di bawah 45 tahun tidak diperkenankan Zionis Israel untuk beribadah di masjid al-Aqsha.

Setiap jama’ah yang akan masuk masjid al-Aqsha ditatap dengan tatapan yang sinis dan penuh curiga, digeladah, ditanya identitasnya, jika terbukti usianya di bawah 45 tahun, maka akan diusir, tidak boleh memasuki masjid yang merupakan kiblat umat Islam pertama.

Sehingga, tidak sedikit para pemuda yang ingin mendulang pahala di bulan Ramdhan, rindu terhadap masjid al-Aqsha dan ingin i’tikaf di dalamnya, hanya dapat melihat keindahan dan kemuliaan al-Aqsha dari jauh, dan pelaksanaan shalat hanya dapat dilakukan di luar kompleks masjid al-Aqsha.

Perbuatan zalim Zionis Israel yang melarang kaum muslimin berkunjung ke masjid al-Aqsha, shalat dan i’tikaf di dalamnya, jelas merupakan kezaliman dan harus segera dihentikan!

Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim. (yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat.(QS: Huud/11: 18-19).

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.(QS: An Nahl/ 16:88).

Perbuatan melarang seseorang atau sekelompok orang untuk beribadah menurut keyakinan agamanya di tempat ibadahnya adalah perbuatan yang jelas-jelas melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), tetapi kenapa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diam?, mereka yang selalu berkoar-koar sebagai pendekar HAM juga diam? Inilah standar ganda yang mereka mainkan!

Rakyat di Jalur Gaza yang akan melaksanakan umroh di bulan Ramadhan tahun ini juga dipersulit, sebanyak 2.200 orang telah mengajukan permohonan umrah Ramadhan ke tanah suci Mekah dan ingin i’tikaf
di masjid al-Haram. Namun hanya 600 orang yang berangkat dengan bekal pasport, visa dan tiket kendaraan. Selebihnya masih berjuang agar tercapai cita-citanya beribadah di Baitullah.

Kenapa umat Islam tidak berupaya membantu, menolong saudaranya yang sedang susah dan sengsara di Palestina khususnya di Gaza? Bukankah mereka umat nabi Muhammad saw?

Bulan Ramadhan adalah bulan tarbiyah, bulan pembinaan, pada bulan ini kita dilatih untuk peduli terhadap mereka yang sedang kesusahan, dan kita disuruh untuk meringankan bebannya. Semoga amal ibadah kita pada Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan tahun yang lalu.

Serdadu Zionis Israel tiada henti melakukan aksi bersenjata terhadap rakyat Palestian. Meskipun sudah sepakat melakukan gencatan senjata. Nyatanya Israel terus melakukan operasi militer di wilayah Palestina.

Seperti di Gaza dan Tepi Barat. Di tengah bulan ramadhan ini pun tentara penjajah Zionis Israel melakukan operasi militer. Sehingga mengakibatkan jatuhnya korban rakyat sipil. Langkah ini menunjukkan betapa biadabnya penjajah, yang terus membuat langkah-langkah yang amat berbahaya bagi keamanan rakyat Palestina.

Kini, Israel akan dipimpin seorang perempuan yang mantan anggota badan intelejen Israel Mossad, Tzipi Livni. Livni terpilih menjadi ketua Partai Kadima, yang didirikan oleh Ariel Sharon, yang sudah tiga tahun ini mengalami koma.

Bagaimana kebijakan Livni terhadap rakyat Palestina? Israel tak pernah memberikan kesempatan bagi rakyat Palestina merdeka. Karena mereka ingin tetap menjajah secara permanen. Berbagai langkah-langkah negosiasi yang dilakukan sejak dulu sampai hari tak menghasilkan apa-apa. Sudah berapa ratus kali perundingan. Tak satupun hasil yang memberikan arah bagi kemerdekaan bangsa Palestina. Semuanya hanyalah bersifat ‘diplomasi’ kosong, yang tak memberikan apa-apa bagi masa depan rakyat Palestina.

Kini, posisi rakyat Palestina tidak lagi seperti dulu. Mereka sudah lebih kuat. Mereka memiliki leverage (daya tawar), yang cukup kuat dalam menghadapi Israel. Mereka bisa membuat senjata sendiri. Mereka memiliki pasukan yang terlatih. Mereka memiliki pemerintahan di Gaza yang efektif. Tak tergantung dengan bantuan asing. Ismail Haniyah berhasil mengatasi situasi yang sangat rumit dan komplek. Sehingga, Israel tidak berani melakukan manuver yang membahayakan bagi masa depan rakyat Palestina. Impian tentang ‘Israel Raya’ sudah tamat. Tak ada lagi ambisi yang dapat memuaskan Israel, yang akan membawa negeri Zionis itu menjadi kekuatan di Timur Tengah. Hal itu seperti dikemukakan Perdana Menteri Olmert. “Impian Israel Raya itu sudah tidak ada lagi”, ujar Olmert. Inilah realitas baru di Timur Tengah. Khususnya di Palestina.

Jangan lupakan saudara kita di Palestina walaupun hanya dengan seuntai do’a!


Dikutip dari : Ferry Nur, Sekjen KISPA (www.eramuslim.com)

Rabu, 20 Februari 2008

Kerinduan yang membangkitkan Semangat Baru

Sebelum tertidur, aku mencoba mengintropeksi diri. Saya mencoba membandingkan diri saya pada saat awal mendapat hidayah untuk tergabung dalam jama'ah ini dengan diri saya yang sudah terlibat jauh. Alhamdulillah, Allah masih memberikan keistiqomahan kepada saya atas segala nikmat yang diberikannya ini.

Namun, ada suatu yang saya rasakan hilang dengan semakin bertambahnya usia dakwah yang saya lakukan ini.

Sesuatu itu adalah Semangat. Saya akui, saat diawal saya masuk dalam gerakan dakwah ini semangat itu begitu menggelora dalam darah dan jiwa ini, tetapi kenapa seiring waktu berjalan semangat itu semakin terkikis.

Adakah yang tahu Kenapa?

Kemudian saya kembali berfikir, apa penyebab itu semua. Lalu saya mencoba menyelami daya ingat saya pada saat awal saya mendapat hidayah.

Ternyata Jawaban itu adalah karena saya memiliki tujuan yang mulia dan suci dalam dakwah ini. Yah.. itulah penyebab kenapa diri saya memiliki semangat yang luar biasa.

Lalu daya ingat saya kembali menerawang untuk melakukan investigasi terhadap diri yang semakin melemah. Apa sebenarnya penyebab semangat ini menjadi Surut... Apakah ada yang salah dengan dakwah yang saya lakukan, ataukah terlalu banyak aktivitas yang saya lakukan, ataukah...ataukah...

Sulit saya mencari jawabannya... dan pada akhirnya saya mencoba untuk mengoreksi tujuan dakwah saya dalam beberapa bulan terakhir ini. Apakah ada yang salah pada dakwah yang selama ini saya lakukan dan dengan tujuan yang saya usung. Ternyata setelah saya pikir-pikir, memang ada keterkaitan antara dakwah yang dikerjakan dengan tujuan dakwah kita bawa.

Jadi, penyebab utama kenapa semangat saya melemah adalah karena Tujuan/misi saya dalam dakwah ini telah berbelok dari tujuan yang sebenarnya dan juga ternodai dengan kotornya dunia.

Ya Allah, Luruskan lah selalu niat hamba-Mu ini didalam setiap aktivitas yang kami lakukan. Kami mengakui ya Allah, bahw kami adalah mahluk yang lemah lagi berdosa, maka oleh sebab itu berikan kepada kami selalu pintu Maaf dari-Mu.

Ya Allah, Jadikan diri ini untuk slalu istiqomah didalam menjalankan syariat-Mu, Berikanlah kekuatan kepada kami didalam memikul amanah dari-Mu. Ya Allah, engkau Maha Tahu dari setiap apa yang kami pikirkan ataupun akan kami kerjakan, maka jagalah selalu kami dari godaan syaetan yang mencoba menggoda kami dan jagalah kami dari perbuatan maksiat.

Berikanlah kesempatan kepada hamba-Mu ini untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah hamba lakukan dengan mengerjakan kebajikan, melakukan amal ma'ruh nahi munkar kepada saudara saudara hamba lainnya. Kabulkanlah ya Allah...

Rabu, 02 Januari 2008

Sekolah Harus Bantu Cegah Pengaksesan Situs Porno

Di akses dari http://www.eramuslim.com/ (Semoga bermanfaat.)

Keberadaan situs porno di jaringan internet sekolah tidak bisa diberantas tanpa bantuan sekolah, karena itu guru sebagai bagian integral dari pendidikan, harus dapat mengawasi siswa saat pelajaran penggunaan fasilitas internet dilakukan.
"Situs memang bisa diblok, namun ia bisa beregenerasi menjadi situs lainnya, internet itu jalan tol, tergantung orangnya mau pakai untuk apa, "jelas Juru Bicara Departemen Pendidikan Nasional Bambang Wasito Adi, di Jakarta, Rabu(2/1).
Sebenarnya, menurutnya, siswa yang membuka situs porno di sekolah akan mudah ketahuan sebab di sekolah praktek seperti itu mungkin hanya sedikit, kebanyakan dari mereka membuka situs di warnet. Namun, bukan tidak mungkin siswa berani mencoba di sekolah. Untuk itu perlu peran aktif dari guru diperlukan dalam mencegahnya.
Seperti diketahui, Departemen Pendidikan Nasional telah mencanangkan program jaringan pendidikan nasional untuk sekolah-sekolah. Sebanyak 212 sekolah di seluruh Indonesia akan memiliki akses ke jaringan pendidikan nasional. Program tersebut diwarnai kekhawatiran tentang kemungkinan siswa bisa mengakses situs porno.
Meski situs porno membayangi jaringan pendidikan nasional, lanjutnya, pemerintah akan tetap menyambung jaringan ini ke seluruh sekolah yang ada. "Situs porno hanya ekses, harus kita bendung sama-sama. Internet di sekolah merupakan kebutuhan pendidikan, tanpa itu kita ketinggalan, "imbuhnya.
Sementara itu, Pakar telematika Roy Suryo, mengatakan jaringan pendidikan nasional dapat memproteksi akses para pelajar ke situs porno. Hal itu dimungkinkan, karena program jaringan pendidikan nasional menggunakan jaringan resmi.
"Proteksi terhadap situs-situs porno mungkin bisa dilakukan, karena menggunakan jaringan resmi, dan juga bisa dilakukan oleh para pengelola jaringan. Dalam hal ini sekolah harus dibekali pengetahuan untuk memproteksinya. Program untuk itu sudah banyak dan bisa diunduh, "jelasnya.
Roy mengatakan, saat ini ada sekitar 24, 5 juta orang pengguna Internet. Menurut dia, rata-rata semua pengakses pernah mengunjungi situs porno. "Mungkin tidak konstan, tapi pasti pernah mengunjungi, " katanya.
Sebelumnya, Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Romi Satria Wahono, mengatakan keberadaan situs porno tidak bisa dihambat. Saat ini ada lebih dari 1, 3 miliar halaman situs porno dalam jaringan Internet. Di mana, kontribusi dari situs porno tersebut mencapai 18 miliar dolar per tahun.
Bisnis pornografi, lanjutnya, mencapai angka 80 persen dari seluruh bisnis yang ada. Sebanyak 60 persen dari 1 miliar pengguna Internet dunia membuka situs porno saat terkoneksi dengan jaringan. Dalam setahun bahkan ada 600 film porno baru yang diproduksi. Karena itu, mampukah orang tua, masyarakat, dan negara, membendung arus deras pornografi dikalangan generasi muda???(novel)

Selasa, 01 Januari 2008

HAMAS: Jika Haniyah Dibunuh, Kami Akan Sapu Bersih Musuh Palestina

Di Ambil dari http://www.eramuslim.com/. Agar seluruh saudara-saudara ku Tahu perkembangan terbaru dari saudara-saudara kita di belahan bumi lainnya.

Zionis-Israel bersama dengan seluruh kaki tangannya, termasuk Mahmud Abbas Cabal, sudah lama merancang suatu operasi untuk bisa membunuh Perdana Menteri Palestina de jure dan de facto Islmail Haniyah yang berasal dari kubu HAMAS. Hanya saja, sampai kini Ismail Haniyah masih sehat bugar dan ini membuat musuh-musuh rakyat Palestina semakin gusar.
Juru Bicara HAMAS dari sayap militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, menegaskan jika Zionis-Israel dan kompradornya sungguh-sungguh membunuh Ismail Haniyah, maka HAMAS akan membuat satu “Gempa Bumi yang sangat besar yang akan mengguncang seluruh Tanah Palestina dan menghancurkan musuh-musuh-Nya”.
“Kami tegaskan, jika itu sampai terjadi, tidak ada cara lain bagi kami kecuali menghancur-leburkan Zionis-Israel bersama dengan seluruh kaki tangannya!” ujar Ubaidah.
Kepada Kantor Berita Maan News Agency, Abu Ubaidah mengatakan, “Kami menyadari bahwa Zionis-Israel bisa berbuat sesuka hati terhadap rakyat Palestian disebabkan Amerika merestui hal tersebut. Kami bersama rakyat Palestina akan selalu berjuang melawan segala kezaliman dan kesewenang-wenangan. Hingga keadilan dan kebenaran tegak di bumi Palestina, bumi milik umat Islam sedunia!”
“Kami juga sangat serius menghadapi ancaman pembunuhan terhadap pemimpin kami, Ismail Haniyah. Kami tidak main-main. Kami sudah banyak mengalami peningkatan baik dari segi strategi maupun kekuatan tempur. Jika pemimpin kami sampai terbunuh, maka Kami akan segera menjawabnya dengan sesuatu yang kalian semua tidak pernah memimpikannya sekali pun!” tandas Abu Ubaidah. (Rizki/MNA)

Continue

26-30 Desember 2007

Belajar dari kehilangan dari apa yang kita miliki sungguh luarbiasa sekali. Dalam menyikapi setiap kehilangan ada dua pilihan, (menyesali dan bersedih) atau (bersabar, ikhtiar, dan berdoa) atas segala yang menimpa kita.

Dari kasus yang saya alami sungguh menjadi suatu hal pelajaran yang dapat diambil hikmahnya bagi kita semua terutama untuk saya pribadi. Kalau kita inventaris ada banyak yang dapat diambil pelajarannya :
1. kita harus bersabar;
2. kita harus memahami bahwa segala sesuatunya milik Allah, maka kembalinya kepada Allah;
3. Ini adalah teguran dari Allah, sebelum Allah mengambil sesuatu yang lebih besar lagi dari apa yang kita miliki;
4. Berprasangka baiklah kepada Allah;
5. dan masih banyak lagi.

ikhwatifillah, ingat pesan Allah lewat surat-Nya dalam Al-qur'an : "Sesunggunya Allah bersama orang-orang yang bersabar"

So, kenapa kita harus bersedih. kalau nyata-nyata Allah sudah menyatakan bahwa hanya orang-orang yang bersabarlah maka Allah akan menjaga dan melindunginya. oleh sebab itu, jagalah hati kita dari berprasangka yang buruk kepada Allah, seolah-olah musibah yang kita alami adalah suatu bencana yang dikarenakan Allah membenci kita, naudzubillah.

To Be Continued....